Powered By Blogger

Minggu, 05 Maret 2017

Gerakan Unhas Mengaji & Shalat Berjamaah

Assalamu'alaikum wr wb

UNDANGAN TERBUKA...

Kpd Yth Civitas Akademika (Dosen, Pegawai & Mahasiswa) UNHAS, Alumni & Umum utk Menghadiri & Menyukseskan kegiatan: 

"Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah" (GUMSB) setiap Rabu Pekan ke 2 & ke 4, in syaa Allah utk Pekan ke 2 ini pada :

Pukul : 16.00- Selesai (Shalat Magrib Berjamaah)

Tempat :
1. Masjid Kampus Unhas (dekat Danau)
2. Masjid Al-Aqsho Unhas (depan FK Unhas)
3. Masjid Harun Ar-Rasyid (Teknik Unhas, Gowa)
4. Masjid Al 'Aafiyah (Komp. Medik Unhas)

Adapun perlengkapan yang perlu disiapkan adalah:

1. Mushaf (Al-Qur'an)
2. Mukena/ Perlengkapan Sholat

Mohon HADIR & DISEBARKAN kpd Segenap Muslimin & Muslimat

Syukron, Wassalam- Panitia GUMSB.

SESEKALI

Sesekali, tinggalkanlah negeri hai belia bestari, agar kau tahu betapa luasnya bumi, alangkah agung ciptaan Ilahi, betapa beragam manusia ini.

Sesekali, susurilah jalan-jalan sepi, jadilah asing dalam ramai negeri-negeri, jadilah bukan sesiapa kecuali makhluq yang amat berhajat padaNya.

Dalam perjalanan kau kan dicekam keterasingan, dihantui kesunyian. Tetapi di situ kau kan rasa, betapa Dia Penyerta nan setia, selalu mengawasi lagi mendengar doa.

Sesekali, seperti di kebun anggur 'Utbah serta Syaibah sebakda Thaif yang mengusir gusah, berbisiklah pada Rabb semesta, "Sungguh aku adukan padaMu lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku."

Sesekali, jadikan hidup seperti Musa yang dari Mesir ke Madyan dia berlari. Dalam lelah letih lapar terkapar, masih sanggup dia tawarkan bantuan pada dua ukhti. Lalu berserah diri hingga segala karunia menghampiri.

Sesekali, goda-goda akan terjadi seperti Yusuf yang terbuang lalu terbeli. Gelora syahwat merayu-dayu tapi kita memilih lari. Bahkan nikmatnya dosa kalah dari jeruji, hingga tiba kesempatan berbakti.

Maka dalam safarmu, ilmu membanjir selaut biru, pemahamanmu berpijar bagai ledakan bintang berribu-ribu, hidupmu tak henti membaru.

Sesekali... Amat berarti.

@salimafillah

Selasa, 28 Februari 2017

Raja Salman

Pesan Menyambut Ramadhan (1 Jumadil Akhir 1438H)
By: Prof. Veni Hadju

Tidak ada berita akhir-akhir ini yang seheboh kedatangan Raja Salman ke Indonesia.  Kunjungan yang spektakuler. Luar biasa. Betapa tidak, kunjungan Raja ini diikuti oleh 1500 anggota rombongan termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Apalagi ada tim pengamanan khusus sebanyak 100 orang. Kunjungan ini mengundang takjub bagi sebagian besar orang. Apalagi kedatangan yang baru dilakukan setelah 47 tahun ini akan membawa investasi dengan jumlah yang fantastis, USD25 M.

Sebagai negara dengan jumlah ummat Islam terbesar di dunia,  kunjungan ini sangat membanggakan seluruh warga negara Indonesia. Raja Salman bin Abdul Aziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud adalah pemimpin tertinggi suatu negara yang terdapat di dalamnya dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah, (beliau diberi gelar sebagai "Khadimat Haramain").

Mekkah merupakan kota tempat dilahirkan Rasulullah dan Kota diturunkannya Al-Qur'an sebagai Kitab yang tetap terjaga keasliannya sampai hari akhir, sedangkan Madinah merupakan kota tempat wafatnya Nabi Muhammad Saw. Kedatangan beliau tentu menunjukkan kedekatan dua negara muslim yang bersaudara.

Allah melindungi kota Mekah dengan Kabbah yang ada di dalamnya. Allah menganjurkan ummat Islam untuk berkunjung dengan melaksanakan Umrah dan Haji ke kota suci ini. Allah juga menganjurkan kita berkunjung ke kota suci Madinah tempat Rasulullah mengembangkan agama ini dan tempat Rasulullah dimakamkan.

Kita patut bersyukur Saudi Arabia adalah satu-satunya negara Islam di dunia ini yang tetap menjaga syariat Islam yang sudah ditinggalkan oleh para pemeluknya seperti shalat berjamaah di mesjid. Kehadiran Raja Salman diharapkan menambah gairah keislaman masyarakat muslim Indonesia.

Maha Benar Allah dgn firman-Nya:

"Laa uqsimu bihaadzal balad, Wa anta hillum bihaadzal balad, wawaalidiw wamaa walad.
(QS Al Balad 90:1-3).

Artinya:
"Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah), dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini, dan demi (pertalian) bapak dan anaknya."

SAMBUTLAH KEDATANGAN RAJA SALMAN, PEMIMPIN. KOTA SUCI MEKAH DAN MADINAH.

Senin, 27 Februari 2017

Hailulah, Qailulah, 'Ailulah

*TIDUR LAGI SEHABIS SHALAT SHUBUH*

Apakah yang dimaksud dengan *HAILULAH, QAILULAH & 'AILULAH?*

☆ _*HAILULAH*_ adalah :
tidur sehabis melaksanakan sholat subuh, dinamakan demikian karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari rejeki yang ALLAH SWT tebar pada waktu pagi hari.

☆ _*QAILULAH*_ adalah :
tidur SEBELUM melakukan sholat dhuhur sekitar 25 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan dhuhur, tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Nabi Saw.

Menjelaskan ketika musim panas rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah dzhuhur

☆ _*'AILULAH*_ adalah :
tidur sehabis melakukan sholat ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas dan murung dan gelisah.

Sebarkanlah,,,
Karena jarang diantara kita yang faham apa itu *QAILULAH, HAILULAH & 'AILULAH*
sehingga bermanfaat bagi semua dan terhindar segala  macam penyakit, hissiyyah ataupun ma'nawiyyah.
aamiin yra
Wallahu`alam

Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari".

Dikutip dari grup whatsapp

Minggu, 26 Februari 2017

Nyabar

Yakinlah ada sesuatu yg menantimu selepas banyak kesabaran yg kau jalani, yg akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedih nya rasa sakit

- Ali bin Abi Thalib

Cita-Cita itu sedang kita Perjuangkan

Berhenti mengeluh
Berhenti mengusik kedamaian malam
Ingatlah...

Kita disini untuk sebuah cita-cita besar
Menjadi dokter hanyalah cita-cita kecil
Jauh dibalik itu, menjadi relawan kemanusiaan demi mencapai ridhaNya adalah cita-cita yang sedang kita perjuangkan

Hamasah kawan

Jangan Pamit

Sebuah kehormatan luar biasa dipertemukan dengan mereka
para pejuang dakwah dgn kobar semangat tak pernah surut.

Begitu menginspirasi membersamai mereka di dalam perjuangan.
Begitu meneduhkan menyaksikan mereka merajut kesabaran dikala duka
Begitu menyejukkan melihat mereka mensyukuri nikmat dengan cara yg begitu hebat

Mungkin aku tak sehebat kalian
Tapi kita pernah bersama, melingkar dalam damai, saling mengingatkan dikala futur.

Jangan pamit!
Karena kita punya cita-cita besar,
Melingkar kembali di firdaus Allah kelak
Insya Allah